FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDIVIDU DALAM KAP
Kata Pengantar
Puji dan
syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah ini.
Dalam pembuatan makalah ini, banyak kesulitan yang kami alami terutama
disebabkan oleh kurangnya pengetahuan. Namun berkat bimbingan dan bantuan dari
semua pihak akhirnya makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Oleh karena
itu, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Semarang, 5 Oktober 2014
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kegiatan komunikasi
interpersonal merupakan kegiatan sehari-hari yang paling banyak dilakukan oleh
manusia sebagai mahluk sosial. Sejak bangun tidur di pagi hari sampai tidur
lagi di larut malam, sebagian besar dari waktu kita digunakan untuk
berkomunikasi dengan manusia yang lain. Dengan demikian kemampuan berkomunikasi
merupakan suatu kemampuan yang paling dasar.
Kemampuan berkomunikasi
interpersonal yang baik dan efektif sangat diperlukan oleh manusia agar dia
dapat menjalani semua aktivitasnya dengan lancar. Terutama ketika seseorang
melakukan aktivitas dalam situasi yang formal, misal dalam lingkungan kerja.
Agar komunikasi dapat berjalan lancar, maka dibutuhkan keahlian dalam berkomunikasi.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa sajakah Faktor yang memperngaruhi individu dalam
komunikasi antar pribadi ?
2.
Apa sajakah faktor yang mempengaruhi keberhasilan
pelaksanaan komunikasi ?
C. Tujuan
1.
Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi individu
dalam KAP.
2.
Mengetahui faktor- faktor yang mempengaruhi
keberhasilan pelaksanaan komunikasi.
BAB II
PEMBAHASAN
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
individu dalam KAP
Komunikasi antarpribadi dimulai dari diri individu. Tampilan komunikasi yang
muncul dalam setiap kita berkomunikasi mencerminkan
kepribadian dari setiap individu yang berkomunikasi.
Pemahaman terhadap proses pembentukan keperibadian setiap pihak yang terlibat
dalam komunikasi menjadi penting dan mempengaruhi keberhasilan komunikasi.
komunikasi antarpribadi dianalogikan seperti fenomena gunung es (the
communication iceberg). Analogi ini menjelaskan bahwa
ada berbagai hal yang mempengaruhi atau yang memberi kontribusi pada bagaimana
bentuk setiap tampilan komunikasi. Gunung es
yang tampak, dianalogikan sebagai bentuk komunikasi yang teramati atau terlihat yaitu:
1. Interaksi, yaitu orang
yang terlibat dalam interaksi komunikasi seperti pembicara, penulis, pendengar,
pembaca dengan berbagai situasi yang berbeda.
2. Simbol, terdiri dari simbol (huruf, angka, kata-kata,
tindakan) dan bahasa simbol (bahasa
Indonesia, bahasa Inggris, dll)
3. Media, saluran yang digunakan dalam
setiap situasi komunikasi (media cetak, media elektronik)
Sedangkan
bagian bawah gunung es yang menjadi penyangga gunung es itu tidak tampak atau
tidak teramati. Demikian halnya dengan
komunikasi, di mana tampilan komunikasi yang teramati/tampak dipengaruhi oleh
berbagai faktor yang tidak terlihat, tapi terasa pengaruhnya, yaitu:
1.
Makna
Ketika simbol ada, maka makna itu ada dan bagaimana cara menanggapinya.
Intonasi suara, mimik muka, kata-kata, gambar dsb. Merupakan simbol yang
mewakili suatu makna. Misalnya intonasi yang tinggi dimaknai dengan kemarahan,
kata pohon mewakili tumbuhan dsb.
2.
Belajar
Interpretasi makna terhadap simbol muncul berdasarkan pola-pola komunikasi
yang diasosiasikan pengalaman, interpretasi muncul dari belajar yang diperoleh
dari pengalaman dan tindakan mengikuti aturan yang
diperoleh melalui pengalaman. Pengalaman merupakan rangkaian proses memahami
pesan berdasarkan yang kita pelajari. Jadi makna yang kita berikan merupakan
hasil belajar. Pola-pola atau perilaku komunikasi kita tidak tergantung pada
turunan/genetik, tapi makna dan informasi merupakan hasil belajar terhadap
simbol-simbol yang ada di lingkungannya. Membaca, menulis, menghitung adalah proses
belajar dari lingkungan formal. Jadi, kemampuan kita berkomunikasi merupakan
hasil learning (belajar) dari lingkungan.
3.
Subjekivitas
Pengalaman setiap individu tidak akan pernah benar-benar sama, sehingga
individu dalam menyusun atau merancang dan menerima dan mengartikan pesan tidak ada yang benar-benar sama. Interpretasi dari dua orang yang
berbeda akan berbeda terhadap objek yang sama.
4. Negosiasi
Komunikasi merupakan pertukaran symbol. Pihak-pihak yang berkomunikasi
masing-masing mempunyai tujuan untuk mempengaruhi orang lain. Dalam upaya itu
terjadi negosiasi dalam pemilihan simbol dan makna sehingga tercapai saling
pengertian. Pertukaran simbol sama dengan proses pertukaran makna. Masing-masing pihak
harus menyesuaikan makna satu sama lain.
5. Kultur
Setiap individu adalah hasil belajar dari dan dengan orang lain. Individu adalah partisipan dari kelompok, organisasi dan anggota
masyarakat Melalui partisipasi berbagi simbol dengan orang lain, kelompok, organisasi
dan masyarakat. Melalui komunikasi budaya
diciptakan, dipertahankan dan dirubah.
6. Kontek dan Tingkat interaksi
Komunikasi antar manusia berlangsung dalam bermacam konteks dan tingkatan.
Lingkup komunikasi setiap individu sangat beragam mulai dari komunikasi antar
pribadi, kelompok, organisasi, dan massa.
7. Referensi diri
Perilaku dan simbol-simbol yang digunakan individu mencerminkan pengalaman
yang dimilikinya, artinya sesuatu yang kita katakan dan lakukan dan cara kita
menginterpretasikan kata dan tindakan orang adalah refleksi makna, pengalaman,
kebutuhan dan harapan-harapan kita.
8. Refleksivitas diri
Kesadaran diri merupakan keadaan dimana seseorang memandang dirinya sendiri
(cermin diri) sebagai bagian dari lingkungan. Inti dari proses komunikasi
adalah bagaimana pihak-pihak memandang dirinya sebagai bagian dari
lingkungannya dan itu berpengaruh pada komunikasi.
9. Keniscayaan
Kita tidak
mungkin tidak berkomunikasi. Walaupun kita tidak melakukan apapun tetapi diam
kita akan tercermin dari nonverbal yang terlihat, dan itu
mengungkap suatu makna komunikasi.
Faktor yang memperngarui Keberhasilan
pelaksanaan komunikasi :
1.
Faktor pemilihan jenis informasi atau data yang akan disampaikan.
Data merupakan bahan informasi
bagi siapa saja, khususnya seorang pemimpin yang membutuhkan data untuk
keputusan. Data yang akan disampaikan harus memenuhi syarat sebagai berikut:
v Kegunaan data,
v Kebenaran data,
v Ketepatan data,
v Data yang dikirim harus up to date.
2. Faktor yang berhubungan dengan tekhnik penyampaian atau pengiriman data.
Ada beberapa faktor yang perlu
diperhatikan dalam penyampaian berita, yaitu;
Ø Kejelasan. Komunikator harus mampu memberikan apa yang dimaksud dengan tujuannya untuk
menuangkan dalam bentuk berita., dengan cara mempergunakan
kata-kata yang sedemikian rupa sehingga jelas serta mudah dimengerti oleh pihak yang menerima dan memberikan dorongan untuk mengadakan reaksi atau respons.
Ø Konsekuensi dan keseimbangan. Keterangan-keterangan yang disampaikan jangan sampai
bertentangan satu dengan yang lainnya atau berbeda dengan keterangan informasi yang telah dikirimnya.
Ø Kemampuan dan pelaksanaan. Cara-cara pelaksanaan komunikasi harus disesuaikan
dengan kondisi perkembangan keadaan.
Ø Keseragaman. Pergunakanlah istilah-istilah atau pengertian-pengertian, kode-kode tertentu untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman dan kesimpangsiuran.
Ø Kelancaran distribusi Menurut Halloran (1980) mengemukakan bahwa manuisa sebenarnya berkomunikasi
dengan orang lain karena faktor lain yaitu adanya perbedaan antar pribadi,
manusia meskipun makhluk yang utuh, adanya perbedaan motivasi antar manusia,
dan kebutuhan akan harga diri yang harus mendapat pengakuan dari orang lain.
Jalaludin
Rahmat (1994) memberikan cacatan
bahwa ada tiga faktor dalam komunikasi antar pribadi yang menumbuhkan
interpribadi yang baik yaitu percaya, bersikap suportif, dan sikap terbuka.
Jalaludin Rakhmat (1994)
meyakini bahwa komunikasi antarpribadi dipengaruhi oleh faktor persepsi
interpersonal :
1.
Konsep diri
2.
atraksi interpersonal
3.
Hubungan interpersonal.
Persepsi
interpersonal memberikan makna terhadap stimuli inderawi yang berasal dari
seseorang(komunikan), yang berupa pesan verbal dan nonverbal. Kecermatan dalam
persepsi interpersonal akan berpengaruh terhadap keberhasilan komunikasi,
seorang peserta komunikasi yang salah memberi makna terhadap pesan akan
mengakibat kegagalan komunikasi.
1.
Konsep diri, pandangan dan perasaan kita
tentang diri kita. Konsep diri yang positif, ditandai dengan lima hal, yaitu:
a.
Kemampuan
mengatasi masalah
b.
Merasa setara dengan orang lain
c.
Menerima pujian tanpa rasa
malu
d.
Menyadari, bahwa setiap orang
mempunyai berbagai perasaan, keinginan dan perilaku yang
tidak seluruhnya disetujui oleh masyarakat
e.
Mampu memperbaiki dirinya
karena ia sanggup mengungkapkan aspek-aspek kepribadian yang tidak disenanginya
dan berusaha mengubah.
2.
Atraksi interpersonal, kesukaan
pada orang lain, sikap positif dan daya tarik seseorang. Komunkasi antarpribadi
dipengaruhi atraksi interpersonal dalam hal:
a.
Penafsiran pesan dan penilaian. Pendapat dan penilaian kita terhadap orang lain tidak semata-mata
berdasarkan pertimbangan rasional, kita juga makhluk emosional. Karena itu,
ketika kita menyenangi seseorang, kita juga cenderung melihat segala hal yang
berkaitan dengan dia secara positif. Sebaliknya, jika membencinya, kita
cenderung melihat karakteristiknya secara negatif.
b.
Efektivitas komunikasi. Komunikasi
antarpribadi dinyatakan efektif bila pertemuan komunikasi merupakan hal yang
menyenangkan bagi komunikan. Bila kita berkumpul dalam satu kelompok yang
memiliki kesamaan dengan kita, kita akan gembira dan terbuka. Bila berkumpul
dengan denganorang-orang yang kita benci akan membuat kita tegang, resah, dan
tidak enak. Kita akan menutup diri dan menghindari komunikasi.
3. Hubungan interpersonal, hubungan
antara seseorang dengan orang lain. Hubungan interpersonal yang baik akan
menumbuhkan derajad keterbukaan orang untuk mengungkapkan dirinya, makin cermat
persepsinya tentang orang lain dan persepsi dirinya, sehingga makin efektif
komunikasi yang berlangsung di antara peserta komunikasi. Miller (1976) dalam Explorations in Interpersonal Communication,
menyatakan bahwa ”Memahami proses
komunikasi interpersonal menuntut hubungan simbiosis antara komunikasi dan
perkembangan relasional, dan pada gilirannya (secara serentak), perkembangan
relasional mempengaruhi sifat komunikasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam
hubungan tersebut.”
Jalaludin Rakhmat (1994) memberi catatan bahwa terdapat tiga faktor dalam
komunikasi antarpribadi yang menumbuhkan hubungan interpersonal yang baik,
yaitu: Percaya; sikap suportif; dan sikap terbuka.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Komunikasi
antar pribadi dianalogikan seperti fenomena gunung es (the communication
iceberg). Analogi ini menjelaskan bahwa ada berbagai hal yang mempengaruhi atau yang
memberi kontribusi pada bagaimana bentuk setiap tampilan komunikasi. Gunung es yang tampak, dianalogikan sebagai bentuk komunikasi yang teramati
atau terlihat yaitu:
1. Interaksi
2. Simbol
3. Media
Faktor yan
memperngarui Keberhasilan pelaksanaan komunikasi :
1. Faktor
pemilihan jenis informasi atau data yang akan disampaikan.
2. Faktor yang berhubungan dengan tekhnik penyampaian
atau pengiriman data.
Persepi interpersonal, memberikan makna terhadap stimuli inderawi
yang berasal dari seseorang(komunikan), yang berupa pesan verbal dan nonverbal.
komunikasi antarpribadi dipengaruhi oleh faktor persepsi interpersonal yang mencakup :
1. Konsep diri
2. Atraksi interpersonal
3. Hubungan interpersonal
DAFTAR PUSTAKA
http://lysnhakalis.blogspot.com/2012/12/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html
Jika ingin menDownload file KLIKDISINI
SEMOGA BERMANFAAT :-)
0 komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan Sopan :-), Ucapanmu mencerminkan Kualitas Dirimu :-
)